Tuesday 15 March 2016

Studio Televisi, Kamera Apa yang Digunakan?

Studio Televisi, Kamera Apa yang Digunakan?
Pertanyaan seperti judul di atas. Padahal jawabannya tentu saja simpel, ya kamera studio. Pertanyaan lugu dengan jawaban yang seolah lugu juga. Tak ada yang salah dari pertanyaan tersebut juga tak ada yang salah dengan jawaban di atas. Namun akan jadi soal ketika memang saat ini tak sedikit kamera yang sebetulnya bukan diperuntukan di studio tapi digunakan di studio, bahkan di stasiun televisi besar sekalipun.
Banyak sekali jenis kamera yang didesain serta diciptakan oleh para vendor atau produsen. Jenis-jenis ini diklasifikasikan untuk kebutuhan yang berbeda-beda, walaupun fungsi utamanya tentu saja sama yakni untuk mengambil gambar dan atau suara. Berdasarkan pada penggunaannya, jenis kamera dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu ENG (Electronic News Gathering), EFP (Electronic Field Production) dan Kamera Studio.

Tuesday 17 February 2015

RAW , TIFF ATAU JPEG

Para profesonal di dunia fotografi sudah paham bahwa kualitas warna paling optimal dengan kedalaman warna maksimal, hanya bisa diperoleh lewat penggunaan format RAW, bukan JPEG langsung dari kamera. Ini terjadi karena format RAW merupakan format hasil foto yang murni diambil dari lensa dan keluar dari sensor kamera, tanpa melalui algoritma prosesor kamera. Dengan demikian tidak ada degradasi data-data warna yang terjadi pada format RAW. Itulah sebabnya kenapa untuk membuka, memproses dan mengkonversi format RAW butuh software khusus pada komputer Anda. Software tersebut menggantikan peran algoritma prosesor pada kamera Anda. Bedanya, software pengolah foto berformat RAW dilengkapi dengan fitur & kemampuan yang berkali-kali lipat lebih hebat daripada algoritma prosesor kamera Anda.



Apa bedanya kualitas JPEG langsung dari kamera dengan JPEG yang merupakan hasil olahan & konversi dari format RAW? Jelas berbeda. JPEG langsung dari kamera diolah dari prosesor kamera yang - kami umpamakan - hanya memiliki 1.000 baris bahasa mesin. Sedangkan format JPEG yang didapat dari pengolahan format RAW di komputer diperoleh dari sinergi prosesor komputer & software yang memiliki 1.000.000 baris bahasa mesin. Mesin komputer yang lebih mampu & lebih bertenaga, sanggup dimuati dengan algoritma pengolahan data yang jauh lebih banyak daripada prosesor kamera. Hasilnya adalah data-data hasil foto yang lebih lengkap, sehingga file bisa diolah dengan lebih baik.

PENGERTIAN WHITE BALANCE



White balance atau lebih sering disebut WB adalah kemampuan kamera membaca/mengukur temperatur warna berdasarkan cahaya yang ada. Fungsi dari white balance sendiri adalah mengantur komposisi warna berdasarkan cahaya yang ada, agar mendapatkan foto yang akurat/tepat warna fotonya sesuai dengan warna aslinya (natural color) dengan kata lain supaya yang putih terlihat putih.

Pada umumnya, sebagian dari kita pengguna kamera digital tidak pernah memperhitungkan setting white balance, kita hanya senang bahkan selalu menggunakan setting auto white balance (AWB) serta menggunakan teknik segita exposure. Padahal WB Auto akan menganggap bagian tercerah adalah warna putih, walau mungkin sebenarnya bukan. AWB cuman akurat kalau ada banyak warna putih di depan kemera kita. Namun jika Anda menggunakan kamera Infra Red white balance adalah hal penting untuk menghasilkan foto yang tepat sesuai warna yang diinginkan meskipun menggunakan format RAW.

Meskipun kamera digital terbaru saat ini sudah semakin canggih dan mampu menghasilkan foto yang bagus. Namun kamera dengan teknologi saat ini masih memiliki kelemahan, kamera tidak selalu mampu menyesuaikan kondisi warna obyek yang sebenarnya. Dengan kata lain, apa yang terlihat di kamera, belum tentu sama dengan kondisi aslinya. Nah dengan menggunakan fitur white balance inilah kamera mampu mengurangi kelemahannya untuk mengatur komposisi warna dengan tepat.

Sekedar tips untuk mengurangi kesalahan warna pada fotografi, pilihlah format RAW saat memotret. Karena dengan setingan format RAW Anda masih bisa melakukan perbaikan warna di olah digital dengan mudah menggunakan software pengolah file RAW sesuai kamera digitalnya. Saat menggunakan setingan RAW, metode white balance mungkin masih bisa diabaikan. Namun jika tetap memilih white balance yang tepat, Anda akan mengurangi waktu untuk proses digital di komputer.

Sunday 15 February 2015

PENJELASAN TENTANG LIGHT METER PADA KAMERA



Light Meter adalah pengukur cahaya yang terdapat dalam kamera DSLR, belakangan ini beberapa kamera compact / pocket juga sudah mengadopsi light meter. Light Meter pada kamera akan terlihat pada ruag bidik (view finder) dan beberapa kamera yang telah memiliki teknologi live view juga dapat terlihat pada layar LCD kamera. Light Meter ini mempunyai peranan yang sangat penting, pemotret tidaklah perlu menebak-nebak pengaturan speed dan diafragma.
Karena tinggal tentukan saja titik light meter pada titik tengah dengan cara memutar-mutar panel diafragma dan speed. Teknologi ini memang sangat memudah si pemotret untuk membuat sebuah foto dengan cahaya yang normal. Soal pengaturan ISO yang telah ditentukan kita juga dengan mudahnya menyesuaikan diafragma maupun kecepatan.  Berikut ini beberapa pola pengukuran (metering) dalam fotografi digital, yang umum kita kenal ada 4 pola pengukuran yaitu evaluative, partial, spot dan centre weight/ average.
Berikut sedikit penjelasan tentang Metering dalam kamera dslr