Sunday, 15 February 2015

PENJELASAN TENTANG LIGHT METER PADA KAMERA



Light Meter adalah pengukur cahaya yang terdapat dalam kamera DSLR, belakangan ini beberapa kamera compact / pocket juga sudah mengadopsi light meter. Light Meter pada kamera akan terlihat pada ruag bidik (view finder) dan beberapa kamera yang telah memiliki teknologi live view juga dapat terlihat pada layar LCD kamera. Light Meter ini mempunyai peranan yang sangat penting, pemotret tidaklah perlu menebak-nebak pengaturan speed dan diafragma.
Karena tinggal tentukan saja titik light meter pada titik tengah dengan cara memutar-mutar panel diafragma dan speed. Teknologi ini memang sangat memudah si pemotret untuk membuat sebuah foto dengan cahaya yang normal. Soal pengaturan ISO yang telah ditentukan kita juga dengan mudahnya menyesuaikan diafragma maupun kecepatan.  Berikut ini beberapa pola pengukuran (metering) dalam fotografi digital, yang umum kita kenal ada 4 pola pengukuran yaitu evaluative, partial, spot dan centre weight/ average.
Berikut sedikit penjelasan tentang Metering dalam kamera dslr


  • Evaluative Metering
Pola metering ini biasa disebut dengan all around metering, karena dapat digunakan dalam berbagai kondisi baik indoor maupun outdoor.  Sistem kerjanya adalah kamera mengukur cahaya berdasarkan pemerataan pada seluruh bidang foto. Termasuk yang exposure yang ditentukan pada kamera tersebut. Metering ini mampu meminilasir adanya backlight (cahaya yang berlebih di belakang objek), pola metering ini banyak digunakan para fotografer untuk memotret model.
  • Partial Metering
Nah, untuk pola yang ini hanya mengukur pada bagian titik tengah saja pada ruang bidik. Luasnya sekitar 8-10 % dari total luas bidang view finder, sedangkan area diluar partial itu tidak mempengaruhi pengukuran cahaya.  Pola partial lebih cocok untuk pembuatan foto siluet karena pengukuran hanya pada objek saja.
  • Spot Metering
Pola metering ini lebih sempit dari bidang pengukuran yang terjadi pada Partial Metering. Sekitar 3-4% bidang dari seluruh bidang foto dan mengabaikan cahaya pada sisa bidang foto. Dibutuhkan kejelian dalam menggunakan metering ini, apabila terjadi pergeseran dalam pengambilan foto akan mengakibatkan under atau over pada hasil akhir. Spot Metering sangat cocok untuk pengambilan foto dengan cahaya intensitas gelap terang yang kontras. Sebagai contoh foto panggung si vokalis biasanya hanya tersorot sebagian lampu panggung atau dalam sebuah ruang tertentu yang memiliki pencahayaan tidak merata.
  • Center Weight /Average Metering
Mode ini sangat cocok untuk membuat foto protrait, karena pengukuran yang dilakukan kamera adalah pada bagian tengah saja. Hanya bagian objek saja yang diukur.

No comments:

Post a Comment